Rabu, 04 Maret 2015

Tokoh-Tokoh pada Masa Kejayaan Islam

Banyak sekali tokoh Islam yang memiliki keahlian dalam berbagai bidang ilmu di sepanjang sejarah. Pada artikel ini akan dijelaskan sebagian biografi beberapa tokoh secara singkat.

Selanjutnya, tokoh-tokoh yang tidak dijelaskan biografinya, bisa dicari melalui buku-buku, artikel-artikel, majalah dan sumber-sumber lain yang membahasnya. Berikut ini tokoh-tokoh muslim yang telah menyumbangkan karyanya untuk kejayaan umat Islam pada khususnya dan peradaban umat manusia pada umumnya.

1. Ibnu Rusyd (520‒595 H)

Tokoh-Tokoh pada Masa Kejayaan Islam
Ibnu Rusyd
Ibnu Rusyd merupakan salah satu tokoh pada masa kejayaan Islam. Nama lengkapnya adalah Abu Al-Walid Muhammad Ibnu Rusyd, lahir di Cordova (Spanyol) pada tahun 520 H. dan wafat di Marakesy (Maroko) pada tahun 595 H. Beliau menguasai ilmu fiqh, ilmu kalam, sastra Arab, matematika, kedokteran, fisika astronomi, dan filsafat. Karya-karya beliau antara lain: Kitab Bidayat Al- Mujtahid (kitab ini membahas tentang fiqh), Kuliyat Fi At-Tib (buku tentang kedokteran yang dijadikan pegangan bagi para mahasiswa kedokteran di Eropa), Fasl al-Magal fi Ma Bain Al-Hikmat wa Asy-Syariat. Ibnu Rusyd berpendapat bahwa antara filsafat dan agama Islam tidak bertentangan, bahkan Islam menganjurkan para penduduknya untuk mempelajari ilmu Filsafat.

2. Al-Ghazali (450‒505 H)
Tokoh-Tokoh pada Masa Kejayaan Islam
Al-Ghazali
Al-Ghazali merupakan salah satu tokoh besar pada masa kejayaan Islam. Nama lengkapnya Abu Hamid al-Ghazali, lahir di Desa Gazalah, dekat Tus, Iran Utara pada tahun 450 H dan wafat  di Tus juga pada tahun 505 H. Beliau dididik dalam keluarga dan guru yang zuhud (hidup sederhana dan tidak tamak terhadap duniawi). Al-Ghazali belajar di Madrasah Imam AI-Juwaeni. Setelah beliau menderita sakit, beliau ber-khalwat (mengasingkan diri dari masyarakat ramai dengan niat beribadah mendekatkan diri kepada Allah Swt.) dan kemudian menjalani kehidupan tasawuf selama 10 tahun di Damaskus, Jerusalem, Mekah, Madinah, dan Tus. Adapun jasa- jasa beliau terhadap umat Islam antara lain sebagai berikut.

  1. Memimpin Madrasah Nizamiyah di Bagdad dan sekaligus sebagai guru besarnya.
  2. Mendirikan madrasah untuk para calon ahli fiqh di Tus.
  3. Menulis berbagai macam buku yang mencapai 288 buah buku, mengenai tasawwuf, teologi, filsafat, logika, dan fiqh.
Di antara bukunya yang terkenal, yaitu Ihya 'Ulum ad-Din, buku ini membahas masalah-masalah ilmu akidah, ibadah, akhlak, dan tasawwuf berdasarkan al- Qur'an dan hadis. Dalam bidang filsafat, beliau menulis Tahafut al-Falasifah (tidak konsistennya para filsuf). Al-Ghazali merupakan ulama yang sangat berpengaruh di dunia Islam sehingga mendapat gelar Hujjatul Islam (bukti kebenaran Islam).

3. AI-Kindi (805‒873 M)

Tokoh-Tokoh pada Masa Kejayaan Islam
AI-Kindi
Al-Kindi merupakan salah satu tokoh pada masa kejayaan Islam. Nama lengkapnya Yakub bin Ishak AI-Kindi yang lahir di Kufah pada tahun 805 M dan wafat di Bagdad pada tahun 873 M. AI-Kindi termasuk cendekiawan muslim yang produktif. Hasil karya Al-Kindi di bidang-bidang filsafat, logika, astronomi, kedokteran, politik, ilmu jiwa, musik, dan matematika. Beliau berpendapat, bahwa filsafat tidak bertentangan dengan agama karena keduanya sama-sama membicarakan tentang kebenaran. Al-Kindi juga merupakan satu-satunya filosof Islam dari Arab. Ia disebut Failasuf al-Arab (filosof orang Arab).




4. AI-Farabi (872‒950 M)
Tokoh-Tokoh pada Masa Kejayaan Islam
AI-Farabi
Al-Farabi merupakan salah satu tokoh pada masa kejayaan Islam. Nama lengkapnya Abu Nashr Muhammad Ibnu Tarkhan Ibnu Uzlag AI-Farabi, beliau lahir di Farabi Transoxania pada tahun 872 M dan wafat di Damsyik pada tahun 950 M. Beliau keturunan Turki. Al-Farabi menekuni berbagai bidang ilmu pengetahuan, antara lain: logika, musik, kemiliteran, metafisika, teologi, ilmu alam, dan astronomi. Di antara karya ilmiahnya yang terkenal berjudul Ar- Royu Ahlul al-Madinah wa aI-Fadilah (pemikiran tentang penduduk negara utama).



5. Ibnu Sina (980‒1037 M)
Tokoh-Tokoh pada Masa Kejayaan Islam
Ibnu Sina
Ibnu Sina merupakan salah satu tokoh pada masa kejayaan Islam. Nama lengkapnya Abu Ali AI-Husein Ibnu Abdullah Ibnu Sina, lahir di Desa Afsyana di dekat Bukhara, beliau wafat dan dimakamkan di Hamazan. Beliau belajar bahasa Arab, fisika, geometri, logika, ilmu hukum Islam, teologi Islam, dan ilmu kedokteran. Pada usia 17 tahun, Ibnu Sina telah terkenal dan dipanggil untuk mengobati Pangeran Samani, Nuh bin Mansyur. Beliau menulis lebih dari dua ratus buku dan di antara karyanya yang terkenal berjudul Al-Qanun Fi At-Tibb, yang berisi ensiklopedi tentang ilmu kedokteran dan Al-Syifa, ensiklopedi tentang filsafat dan ilmu pengetahuan.


Tokoh-tokoh di atas hanya sebagian kecil dari tokoh-tokoh Muslim yang hasil pemikiran maupun karya-karyanya telah ikut mengubah perjalanan sejarah dunia. Kita tidak hanya harus bangga kepada mereka, tapi harus berusaha keras agar dapat mengikuti jejak mereka.

Selasa, 03 Maret 2015

Sekapur Sirih Indonesia

14089092591355163441Anda pasti pernah membaca untaian kata ini, “Sekapur Sirih” pada buku bacaan, naskah, teks pidato, artikel, opini, tulisan ilmiah, dokumen lainnya.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, Sekapur Sirih berarti sepatah kata atau sambutan kata ringkas dari seseorang. Sekapur Sirih berasal dari kata dasar kapur dan sirih yang memiliki makna budaya dan tradisi adat istiadat Melayu. Sekapur Sirih berasal dari Kepulauan Riau, negeri yang kaya dengan hasil sastra dan budaya. Negeri yang berjuluk negeri Pantun dan Gurindam 12. Negeri yang melahirkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa.
Sirih adalah jenis tanaman yang banyak digunakan masyarakat melayu Kepulauan Riau dalam berbagai hal. Sama seperti jenis tanaman lainnya, Sirih merupakan bagian dari identitas flora Indonesia.
Siapa yang tak kenal dengan bunga Raflesia atau bunga bangkai di Bengkulu ? Flora yang tumbuh di Bengkulu itu sudah menjadi icon Provinsi Bengkulu sejak dahulu. Banyak orang tertarik untuk datang dan melihat dari dekat flora identitas Bengkulu itu. Raflesia memiliki daya tarik yang begitu sempurna bagi siapapun. Tidak saja bagi wisatawan domestik tetapi juga wisatawan mancanegara.
Seyogyanya Dinas Pariwisata dan Dinas Kebudayaan Provinsi Kepri dapat mengambil pelajaran dari Provinsi Bengkulu untuk menjadikan Sirih seperti bunga Raflesia. Menjadikan Sirih sebagai Icon wisata budaya dan ecorigen. Karena Kepri memiliki ikatan historis dan budaya yang sangat erat dengan Johor, Melaka dan Singapura. Sehingga diharapkan Kepri memiliki destinasi wisata baru, yaitu Taman Wisata Sekapur Sirih. Selain wisata bahari yang telah mendunia.
Provinsi Kepri memang memiliki geografis yang berdekatan dengan Singapura, Malaysia dan Vietnam. Provinsi yang dikenal dengan julukan “Negeri Segantang Lada” itu tercatat sebagai provinsi ketiga yang banyak dikunjungi wisatawan mancanegara di Indonesia, setelah Bali dan Jakarta.
Segantang Lada dan Sekapur Sirih hanya dapat didengar dan dilihat lewat lagu, buku dan tarian. Padahal lada dan sirih adalah flora yang harus dapat dilihat pula wujudnya. Tentunya bukan sekedar penampakan dan harus dapat dilihat perbedaanya dibanding tempat lain.
Sirih atau nama ilmiahnya Piper betle adalah jenis tanaman atau flora identitas Kabupaten Kepulauan Riau (sekarang Provinsi Kepulauan Riau). Penetapan itu berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 48 Tahun 1989 tanggal 1 September 1989 tentang Pedoman Penetapan Identitas Flora dan Fauna Daerah.
1360670711310190891
Sejak dahulu sirih telah dimanfaatkan masyarakat melayu Kepulauan Riau, masyarakat melayu Singapura, Malaysia dan Brunai Darussalam untuk dikunyah daunnya bersama gambir, pinang, tembakau dan kapur. Tradisi makan sirih itu sendiri merupakan warisan budaya masa silam, lebih dari 3000 tahun yang lampau atau dizaman neolitik sampai saat ini. Budaya makan sirih hidup di Asia Tenggara. Pendukung budaya ini berasal dari pelbagai golongan, meliputi masyarakat bawah, pembesar Negara serta kalangan Istana.
Selain dimakan, sirih juga sebagai symbol budaya dan bagian yang tak terpisahkan dalam adat istiadat Melayu Kepulauan Riau. Sirih dipakai dalam upacara menyambut tamu, upacara merisik dan meminang, upacara pernikahan, pengobatan tradisional, dan berbagai upacara adat yang lain.
Dalam upacara pernikahan, sirih dirangkai dalam bentuk sirih junjung yang cantik, dan bersama dengan sirih penyeri dipakai sebagai barang hantaran kepada pengantin perempuan. Didalam upacara kebesaran Istana, sirih junjung dipakai sebagai hiasan yang menyemarakkan suasana. Sirih juga dibawa sebagai kepala suatu arak-arakan adat.
Seiring perkembangan waktu, tradisi makan sirih semakin terkikis oleh asimilasi budaya. Tradisi makan sirih itu saat ini hanya diperkenalkan kepada para tamu pembesar Negara saja, dan itupun dalam durasi yang relatif singkat sekali (1-2 menit/orang) tanpa penjelasan historis, adat istiadat dan manfaat makan sirih bagi kesehatan.
Sosialisasi sirih sebagai flora identitas Kepulauan Riau, symbol budaya dan adat istiadat Melayu Kepulauan Riau dikalangan penduduk lokal, terutama generasi penerus kurang dilakukan. Akibatnya, flora dan tradisi itu kian terabaikan.
Untuk itu, perlu dilakukan upaya memasyarakatkan sirih sebagai flora identitas Kepulauan Riau, symbol budaya dan adat istiadat Melayu Kepulauan Riau dikalangan penduduk lokal, terutama generasi penerus. Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain :
1. Mendirikan Taman Wisata Sekapur Sirih
Taman wisata Sekapur Sirih adalah hamparan yang luas yang ditanami berbagai jenis pohon Sirih yang dirancang merambat diatas konstruksi besi dan kemudian dibuat jalan setapak mengelilingi area taman. Tiap 20 m ditanami pohon Pinang.
2. Budidaya (pembibitan) pohon Sirih
Budidaya pohon Sirih dilakukan didalam ruangan konstruksi besi yang berada di Taman Wisata Sekapur Sirih. Diperkirakan ada 100.000 lebih bibit pohon Sirih didalamnya.
3. Mendirikan Museum Mini Sekapur Sirih
Museum Mini Sekapur Sirih dibangun dengan motif rumah panggung adat Melayu. Didalam musem itu tersimpan berbagai sarana dan prasarana yang terkait dengan sirih seperti tepak sirih, kacip, gobek, photo-photo dan lain sebagainya. Pada waktu-waktu tertentu, akan diperagakan (demo) tradisi makan Sirih di museum itu.
4. Penanaman pohon Sirih
Penanaman pohon sirih dapat dilakukan disekitar halaman kantor atau gedung milik Pemerintah, swasta, sekolah, LAM (Lembaga Adat Melayu), jalan, bandara, Pelabuhan, Terminal, Sekolah, Taman Kota, Ruang Publik, Rumah Sakit, Puskesmas, dan lain-lain.
5. Sosialisasi
Sosialisasi dilakukan lewat media sosial (jejaring social, baliho, spanduk, sticker, pamflet, buku saku, RRI, media cetak, blog, website, TV Lokal, Kaos T-Shirt, Topi, CD, Motif Batik dan jenis content lainnya.
Andaikan Taman Wisata Sekapur Sirih dan program lainnya diatas dapat terealisasi, maka ketika Anda mengunjungi Batam, Bintan, Karimun, Natuna, Tanjungpinang, Anambas ataupun Lingga, Kita akan terpesona melihat sirih yang menjalar, merayap dan merangkai ditiap tempat di kota itu.
13606705752028362913
Begitu Anda mendarat di Bandara Hang Nadim misalkan, Sekapur Sirih Indonesia menyambut kedatangan Anda bersama orang tercinta. Anda dapat menyaksikan secara langsung jenis tanaman Sirih. Anda dapat pula mendengar lagu sekapur sirih dan segantang lada dari speaker yang sengaja dipasang di ruang kedatangan atau diruangan lainnya. Anda juga dapat membaca bait demi bait pantun di baliho, spanduk atau Kaos T-Shirt berikut ini.
Sirih Junjung Sirih Pinang
Sirih Kami Susun Bertingkat
Adat Dijunjung Pusaka Dikenang
Bangsa Berbudi Hidup Mufakat
Bandara Hang Nadim di Batam adalah bandara yang memiliki landasan pacu pesawat terbang terpanjang di Asia Tenggara. Bandara itu menghubungkan Batam dengan banyak daerah di Indonesia dan beberapa Negara di dunia. Anda dapat terbang dengan menggunakan maskapai kebanggaan bangsa Garuda Indonesia, untuk menjelajah pulau dan merangkai negeri.

Minggu, 01 Maret 2015

pantun

Kalau harimau sedang mengaum
Bunyinya sangat berirama
Kalau ada ulangan umum
Marilah kita belajar bersama