formatnews, Rengat (4/2): Dari awalnya, makam Raja-raja Indragiri di Desa Kotalama, Kecamatan Rengat Barat, Indragiri Hulu (Inhu), Riau memang diciptakan sebagai komplek cagar budaya yang dikenal di Riau.
Komplek makam Raja-raja Indragiri ini sudah lama dijadikan sebagai warisan budaya dan tujuan wisata lokal dan manca negara. Dalam bentuk yang paling sederhana peninggalan sejarah ini, yaitu ada makam Raja Narasinga II yang dibangun satu komplek di Desa Kotalama terpaut 3 kilometer dari jalan lintas timur, Bukit Selasih hingga kini masih dilestarikan.
Hasil pantauan dilapangan sayang makam Raja-raja Nara Singa II yang dibuat satu komplek di Kotalama ini mulai tak terurus. Selain jalan masuk pada komplek sudah mengalami kerusakan, rumput dan ilalang disekitar makam juga tampak tinggi dan semak.
Dikomplek makam Raja-raja Nara Singa II juga diisukan ada harta karun (emas) yang spontan mengubah secara radikal bentuk pemikiran warga di desa Kotalama yang mendengarnya.
Bahkan, isu mengemuka disekitar makam juga banyak terdapat benda-benda keramat, pusaka dan antik. Mungkinkah isu yang sengaja dihembuskan itu agar semua mata terbelalak kembali melihat keistimewaan makam Raja-raja Indragiri yang sudah menjadi saksi bisu ini?
Guntur, penjaga makam Raja-raja Narasinga II dikompek itu ditemui tadi pagi, ditanya soal isu terdapatnya benda-benda keramat, pusaka dan antik ini dia mengaku baru mendengar informasi itu.
"Saya baru tahu informasi itu, apakah benar demikian pak," tanya Guntur balik yang juga mengaku telah bertugas 12 tahun menjaga dan merawat lokasi makam ini seluas 16 hektar lebih itu.
Guntur membenarkan ada sebanyak dua kali utusan dari pihak Dinas Pemuda Olahraga, dan Pariwisata (Dispora) Inhu meninjau lokasi makam.
Dia enggan mengomentari kedatangan pihak pejabat Dispora Inhu ke makam raja-raja Narasinga II ini.
"Saya tidak bisa memastikan soal kedatangan pejabat Dispora Inhu yang datang ke makam dalam kunjungan kerjanya kemarin. Mereka datang lebih dari 3 orang bersama Sekretaris Dispora. Waktu itu saya sedang membersihkan rumput. Coba bapak tanyakan langsung dengan Sharan, pegawai BP3 Batu Sangkar. Beliau yang tau dan hadir bersama rombongan," ujar Guntur.
Informasinya, kedatangan para pejabat Dispora Inhu sebanyak dua kali itu juga mengundang paranormal dengan maksud tujuan ingin mengetahui lebih jelas soal isu adanya tersimpan benda-benda antik, keramat disekitar makam.
Guntur lantas menyangkal soal isu ini. "Saya sudah bertugas 12 tahun di lokasi makam tak pernah terbesit sedikitpun pemikiran adanya harta-harta itu," ujar Guntur juga mengaku kalau soal mimpi kedatangan orang-orang tak dikenal pernah dialaminya.
Slamat, salah seorang penjaga gedung SMPN 2 yang juga mendengar kedatangan romobongan pejabat Dispora Inhu ke lokasi makam menyayangkan jika tujuanya untuk mengambil benda-benda keramat disekitar lokasi makam.
Katanya, ada orang-orang yang tidak bertanggung jawab sengaja melontarkan isu itu.
"Kalau kedatangan pejabat Dispora dengan menggunakan tenaga paranormal untuk mengambil kemungkinan adanya benda-benda keramat sangat disayangkan sekali," celetuknya.
Mencari benda-benda keramat dengan menggunakan tenaga paranormal tentu ada aturanya, kata Slamat lagi. Jikapun ada harta benda itu merupakan warisan budaya dari orang-orang terdahulu, "benda-benda bersejarah itu perlu dirawat dan dijaga oleh nagara," ungkap Slamat yang mengaku pernah ditawari menjaga makam Raja-raja Indragiri di Kotalama.
Komplek disekitar makam Raja-raja Indragiri di Desa Kotalama memang dikenal dahulunya sebagai pusat pemerintahan kerjaan Melayu tertua di Indragiri. Sebagai bukti, masih terdapat Danau Meduyan dan lokasi benteng pertahanan kerajaan Indragiri yang kini ditumbuhi pohon bambu.
Terkesan disekitar komplek makam sangat angker. Ada menyebutkan setiap malam Jumat terdengar suara-suara aneh. Dilokasi makam ada warga datang berjiarah bahkan ada juga meminta sesuatu dari kekuatan gaip.
Ir Selamat MM, Kepala Dispora Inhu dikonfirmasi lewat ponselnya, terkait kedatangan pejabat Dispora bersama paranormal kelokasi makam Raja-raja Narasinga II di Kotalama ini dia tidak bersedia berkomentar.
SITUS
CAGAR BUDAYA KOMPLEK MAKAM RAJA-RAJA INDRAGIRI - See more at:
http://www.riaudailyphoto.com/2011/07/situs-cagar-budaya-komplek-makam-raja.html#sthash.ibfMVwPB.dpuf
MAKAM PANGLIMA NARASINGA II
on 19 Juli 2011
Panglima
Raja Indragiri Raja Narasinga II bernama Andi Sumpu Muhammad ia diberi
gelar Panglima Jukse Besi. Jasad Panglima Jukse Besi dimakamkan di
Kompleks Pemakaman Raja Indragiri Desa Kota Lama Kecamatan Rengat Barat
Kabupaten Indragiri Hulu.
Makam Panglima Jukse Besi
sepanjang 12 meter, konon panjang tubuh atau tinggi dari Panglima Jukse
Besi 3 kali lebih panjang dari makamnya yaitu lebih kurang 35meter.
Konon, saat dimakamkan tubuh atau jasad Panglima Jukse Besi dilipat
menjadi 3 bagian, dan cerita ini telah menjadi cerita turun temurun bagi
masyarakat sekitar di Makam dan juga di Kalangan Keluarga Kerajaan
Indragiri. Wallahuallam, apakah benar atau tidak.
MAKAM PANGLIMA NARASINGA II
on 19 Juli 2011
Panglima
Raja Indragiri Raja Narasinga II bernama Andi Sumpu Muhammad ia diberi
gelar Panglima Jukse Besi. Jasad Panglima Jukse Besi dimakamkan di
Kompleks Pemakaman Raja Indragiri Desa Kota Lama Kecamatan Rengat Barat
Kabupaten Indragiri Hulu.
Makam Panglima Jukse Besi
sepanjang 12 meter, konon panjang tubuh atau tinggi dari Panglima Jukse
Besi 3 kali lebih panjang dari makamnya yaitu lebih kurang 35meter.
Konon, saat dimakamkan tubuh atau jasad Panglima Jukse Besi dilipat
menjadi 3 bagian, dan cerita ini telah menjadi cerita turun temurun bagi
masyarakat sekitar di Makam dan juga di Kalangan Keluarga Kerajaan
Indragiri. Wallahuallam, apakah benar atau tidak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar